MAKALAH
PEREKONOMIAN INDONESIA
Praktek Perekonomian Liberalis dan Sosialis
Dosen : Irwandaru Dananjaya
![](file:///C:/Users/RIVALDIS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Disusun Oleh :
Nama NPM
Ayu Suryani A 21214895
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR……………………………………………………..……..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah................................................................................. 1
1.3. Tujuan Makalah....................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI
2.1.
Perekonomian
Liberalis........................................................................... 3
2.2. Perekonomian Sosialis............................................................................. 6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa yang telah memberikan berkat, anugerah dan karunia yang melimpah,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun guna untuk
menyelesesaikan tugas softskill dosen Perekonomian Indonesia. Adapun judul
Makalah ini adalah “Praktek Perekonomian Sosialis dan Liberalis di Indonesia”.
Walaupun banyak kesulitan yang penulis harus
hadapi ketika menyusun Penulisan Ilmiah ini, namun berkat bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak akhirnya tugas ini dapat diselesaikan dengan baik.
Akhir kata, hanya kepada Tuhan
jualah segalanya dikembalikan dan penulis sadari bahwa penulisan ini masih jauh
dari sempurna, disebabkan karena berbagai keterbatasan yang penulis miliki.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menjadi perbaikan di masa yang akan datang.
Depok, 10
Mei 2015
Ayu
Suryani Ambarwati
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, banyak tokoh-tokoh
negara saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa
Indonesia, baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok. Sebagai
contoh, Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide bahwa dasar
perekonomian Indonesia yang sesuai dengan cita-cita tolong menolong adalah
koperasi, namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara
koperasi, pemaksaan terhadap bentuk ini justru melanggar dasar ekonomi
koperasi.
Sistem Ekonomi Indonesia - Tokotua Forex Demikian
pula dengan tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam
pidatonya di negara Amerika serikat tahun 1949, menegaskan bahwa yang
dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran. Namun demikian dalam proses
perkembangan berikutnya disepakatilah suatu bantuk ekonomi baru yang dinamakan
sebagai Sistem Ekonomi Pancari yang didalamnya mengandung unsur penting dan
disebut Demokrasi Ekonomi.
1.2. Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi pokok dalam
pembahasan makalah ini adalah :
a. Apa definisi dari perekonomian
sosialis ?
b. Bagaimana contoh dari praktek
perekonomian sosialis ?
c. Apa definisi perekonomian
liberalis ?
d. Bagaimana contoh dalam praktek
perekonomian liberalis ?
1.3. Tujuan
Makalah
Adapun
tujuan dari disusunya makalah ini adalah :
a.
Mengetahui pengertian dari sistem perekonomian
sosialis
b.
Mengetahui pengertian dari sistem
perekonomian liberalis
c.
Mengetahui praktek dalam sistem perekonomian
sosialis
d.
Mengetahui praktek dalam sistem perekonomian
liberalis
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.
Sistem
Perekonomian Sosialis
Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana
ekonomi diatur negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya
menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang
menjadi dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan
pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas
sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti
Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Ciri-ciri
:
1. Hak milik individu tidak diakui.
2. Seluruh sumber daya dikuasai negara.
3. Semua masyarakat adalah karyawan bagi
negara.
4. Kebijakan perekonomian disusun dan
dilaksanakan pemerintah.
Kelebihan
:
1. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam
pembentukan harga.
2. Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi
secara merata.
3. Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
4. Pemerintah bebas menentukan produksi
sesuai kebutuhan masyarakat.
Kekurangan
:
1. Individu tidak mempunyai kebebasan dalam
berusaha
2. Tidak ada kebebasan untuk memiliki
sumber daya.
3. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak
berkembang.
Contoh dari
praktek sistem perekonomian sosialis :
Penurunan Nilai Uang (Devaluasi)
dengan tujuan:
· guna
membendung inflasi yang tetap tinggi
· untuk
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat
· meningkatkan
nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan
Maka pada tanggal 25 Agustus 1959
pemerintah mengumumkan keputusannya mengenai penuruan nilai uang
(devaluasi), yaitu sebagai berikut.
1. Uang
kertas pecahan bernilai Rp. 500 menjadi Rp. 50
2. Uang kertas
pecahan bernilai Rp. 1.000 menjadi Rp. 100
3. Pembekuan
semua simpanan di bank yang melebihi Rp. 25.000
Tetapi usaha pemerintah tersebut tetap
tidak mampu mengatasi kemerosotan ekonomi yang semakin jauh, terutama perbaikan
dalam bidang moneter. Para pengusaha daerah di seluruh Indonesia tidak mematuhi
sepenuhnya ketentuan keuangan tersebut.
Dekon
dan Peraturan 1963
Pada bulan Maret 1963, dicanangkan
Deklarasi Ekonomi (Dekon). Dimaksudkan untuk menguraikan metode yang hendak
digunakan untuk melaksanakan Rencana Delapan Tahun. Menurut Dekon, pertumbuhan
ekonomi akan terjadi dalam dua tahap yakni :
1.
Tahap pertama adalah penataan ekonomi yang sifatnya nasional dan
demokratis serta bersih dari sisa peninggalan imperialisme dan feodalisme.
2. Tahap
Kedua adalah tahap pembangunan ekonomi sosialis Indonesia
Dekon mencerminkan maksud pemerintah
untuk mengadakan perubahan yang radikal dalam kebijaksanaan ekonominya. Dekon
memberi bimbingan positif untuk empat bidang yakni:
1. Penentuan laju pertumbuhan ekonomi
2. Peningkatan laju penanaman modal dalam negeri dan asing
3. Pembukaan hubungan ekonomi internasional
4. Penentuan kegiatan ekonomi sektor swasta, koperasi dan Negara
Peraturan 26 Mei merupakan suatu program
stabilisasi ekonomi yang dilaksanakan melalui empat belas peraturan untuk
membendung inflasi. Mengandalkan mekanisme pasar dan harga-harga yang
ditentukan melalui mekanisme tersebut. Merupakan upaya berani untuk
menyeimbangkan anggaran nasional, menghapuskan banyak pengawasan harga,
memberikan otonomi yang besar kepada perusahaan negara dan menyerahkan perusahaan
kecil kepada pemerintah daerah. (Yahya Muhaimin,1991).
2.2.
Sistem
Perekonomian Liberalis
Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi
dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem
ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
seutuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh
keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut
negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri
:
1. Menerapkan sistem persaingan bebas
2. Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam
konsumsi
3. Peranan pemerintah dibatasi
4. Peranan modal sangat penting
Kelebihan
:
1. Setiap individu bebas memiliki alat
produksi sendiri
2. Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena
adanya persaingan
3. Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
4. Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan
:
1. Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
2. Rentan terhadap krisis ekonomi
3. Menimbulkan monopoli
4. Adanya eksploitasi
Contoh bukti praktek ekonomi liberal di negara kita dapat kita lihat
yaitu pada proyek minyak blok Cepu yang pada akhirnya infestor asing (Exxon
Mobile) berhasil mengungguli Pertamina selaku perusahaan negara, Belum lagi
Freeport di Papua yang dikuasai Infestor asing dari Amerika.
PT. Freeport Indonesia (PTFI atau Freeport) adalah sebuah perusahaan
pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper &
Gold Inc. Perusahaan ini merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia
melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua
tempat di Papua, masing-masing tambang Ertsberg (dari 1967 hingga 1988) dan
tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembagapura, Kabupaten Mimika,
Provinsi Papua. Freeport-McMoRan berkembang menjadi perusahaan dengan
penghasilan US$ 6,555 miliar pada tahun 2007. Mining Internasional, sebuah
majalah perdagangan, menyebut tambang emas Freeport sebagai yang terbesar di
dunia. Freeport memperoleh kesempatan untuk mendulang mineral di Papua melalui
tambang Ertsberg sesuai Kontrak Karya Generasi I (KK I) yang ditandatangani
pada tahun 1967. Freeport adalah perusahaan asing pertama yang mendapat manfaat
dari KK I. Dalam perjalanannya, Freeport telah berkembang menjadi salah satu
raksasa dalam industri pertambangan dunia, dari perusahaan yang relatif kecil.
Hal ini sebagian besar berasal dari keuntungan yang spektakuler sekaligus
bermasalah yang diperoleh dari operasi pertambangan tembaga, emas, dan perak di
Irian Jaya, Papua.
KK I dengan Freeport ini terbilang
sangat longgar, karena hampir sebagian besar materi kontrak tersebut merupakan
usulan yang diajukan oleh Freeport selama proses negosiasi, artinya lebih
banyak disusun untuk kepentingan Freeport. Dalam operasi pertambangan,
pemerintah Indonesia tidak mendapatkan manfaat yang proposional dengan potensi
ekonomi yang sangat besar di wilayah pertambangan tersebut. Padahal bargaining
position pemerintah Indonesia terhadap Freeport sangatlah tinggi, karena
cadangan mineral tambang yang dimiliki Indonesia di wilayah pertambangan Papua
sangat besar bahkan terbesar di dunia.
Selain itu, permintaan akan barang tambang tembaga, emas dan perak di
pasar dunia relatif terus meningkat. Dengan kondisi cadangan yang besar,
Freepot memiliki jaminan atas future earning. Apalagi, bila ditambah dengan
kenyataan bahwa biaya produksi yang harus dikeluarkan relatif rendah karena
karakteristik tambang yang open pit. Demikian pula emas yang semula hanya
merupakan by-product, dibanding tembaga, telah berubah menjadi salah satu hasil
utama pertambangan. Freeport sudah sejak lama berminat memperoleh konsesi
penambangan tembaga di Irian Jaya.
KK I Freeport disusun berdasarkan UU No 1/67 tentang Pertambangan dan UU
No. 11/67 tentang PMA. KK antara pemerintah Indonesia dengan Freeport Sulphur
Company ini memberikan hak kepada Freeport Sulphur Company melalui anak
perusahaannya (subsidary) Freeport Indonesia Incorporated (Freeport), untuk
bertindak sebagai kontraktor tunggal dalam eksplorasi, ekploitasi, dan pemasaran
tembaga Irian Jaya. Lahan ekplorasi mencangkup areal seluas 10.908 hektar
selama 30 tahun, terhitung sejak kegiatan komersial pertama. KK I mengandung
banyak sekali kelemahan mendasar dan sangat menguntungkan bagi Freeport dan
segelintir orang yang duduk dikursi kekuasaan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Jadi, kesimpulannya,
Indonesia sebenarnya adalah negara yang mampu menggunakan berbagai sistem dalam
pelaksanaan kegiatan perekonomiannya seperti memasukkan sistem ekonomi sosialis
dan sistem ekonomi liberalis pada beberapa bidang untuk terciptanya
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dapat disimpulkan pula bahwa Indonesia
yang menganut dua sistem ekonomi tersebut tentu karena sistem ekonomi sosialis
dan liberalis mempunyai kelebihan dan kelemahannya masing-masing pada bidang-bidang
tertentu dalam perekonomian.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar